Kamis, 16 Maret 2017

Kontol Dikocok Mantan Pacar

Jakarta, 20 Februari 2017, Pukul 7:30 Pagi

(Pengalaman Pribadi)

Waktu itu hari minggu, lagi santai sejenak istri saya malah nyuruh saya beli garam di warung

"Habis" katanya

Yaudah aku turuti aja deh bantu-bantu dia dan saya pun beranjak pergi keluar rumah. karena saya tahu dimana arah warung makanya mikir:

"Ah ini paling bentar aja"

Tapi sebelum saya sampai warung padahal tinggal berapa langkah lagi, tiba-tiba saya lihat ada mantan pacarku Dinda lagi ada didepan halaman rumahnya menyirami tanaman. saya kemudian mendekatinya menyapa, berbasa-basi.

Dinda lalu mempersilahkan saya

"Mampir dulu sini mas" saya setuju

Ga lama saya dan dia duduk dikursi teras rumahnya. sembari nostagia singkat jujur saya ada rasa kangen sama dia dan meski sekarang dia sudah hidup bersama orang lain! saya juga sudah menikah...tapi cinta dihati belum hilang bagi kami berdua.

Saya ditanya masa dinda, katanya:

"Mau kemana mas?"

Aku jawab "Mau beli garem"

Dia cuma menangapi "Oh saja"

Disaat itu kebetulan saya lagi kebelet pipis dan saya pun minta izin dia ke WC yang letaknya samping dapur belakang rumah.

Di kamar mandi sih biasa aja, pas keluar terus menuju dapur eh tahunya ada dinda dia lagi didapur cuci-cuci piring. baru deh nafsu saya meningkat.

Situasi rumah dinda kini kosong, suami nya sekarang sedang pergi. dinda juga belum punya anak oleh sebab itu kesempatan ini ga boleh disia-siakan.

Saya berdiri dibelakang dinda yang lagi cuci piring, dia pun menengok saya lalu mematikan keran air. saya berdiri saja seperti patung tanpa sadar kontol saya ngaceng menyembul dari celana pendek ku.

Dinda yang ngelihat itu malah ketawa

"Burungnya tuh mas" hehehe tawanya.

Jujur nih waktu pacaran dulu kami sering ngentot berkali-kali jadi ngelihat kelamin kami masing-masing udah biasa aja

Dinda pun bicara padaku

"Kamu kesini untuk itu ya?" katanya lembut dari bibir wanita umur 35 tahun yang kini sudah berhijab

Saya jawab "enggak kok" malu

Tapi malah diketawain dinda

"Yaudah-yaudah mas ga apa, kamu mau duduk dimana? " katanya

Saya pun langsung duduk dekat pintu dapur. dinda lalu mengambil kursi dan duduk dekat depan saya, terus dia ngomong katanya:

" Udah buka aja mas celananya" ga lama aku buka celana pendek ku dan dilipat dinda ditaruh meja makan.

Saat ini dinda berhadapan dengan kontol ku yang ngaceng berat, dia merapatkan  kursi, tangan kirinya mencengkram kontol ku dan mengocok atas ke bawah.

Saya menahan nikmat kocokan dinda! karena takut desahku didengar tetangga saya langsung merapatkan mulut. sesekali keluar kata

"Ahhhhh... " pelan.

Lagi enaknya dinda berentikan ngocok dia juga beranjak dari kursinya. karena hal itu saya pun kaget dan berkata

"Lah kok.."

Terus dinda jawab

"Bentar mas aku ambil plastik" katanya.

Ga lama dinda lanjutin ngocok lagi, pas dikit lagi mau keluar peju, plastik warna merah jambu murahan yang biasa untuk bungkus makanan menutupi kontolku.

Dinda lalu meremas kontol yang telah dilapisi plastik, terus dikocok, dikocok, dikocok akhirnya peju keluar!...untungnya sudah dilapisi plastik jadi ga begitu belepotan di tangan dinda.

Plastik lantas dilepaskan dari kemaluan ku oleh dinda, terus dibuang ke tong sampah dapur yang penuh sampah. dia lalu mencuci tangannya menggunakan keran air dan saya pun ke kamar mandi bersihin kelamin.

Tak lama dinda ketuk pintu kamar mandi ngasih celana pendek ku yang tadi terlipat rapi kemudian aku kenakan lagi.

Setelah basa-basi kembali, dinda terus ngasih garam ukuran besar pada ku yang masih di segel. dia juga mengucapkan salam buat istriku dan akhirnya saya mohon pamit untuk pulang kerumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar